Alhamdulillah, akhirnya rangkaian ibadah umroh dapat kuselesaikan dengan baik hari itu. Saat itu menunjukkan pukul 2 dini hari. Setelah sele...
Alhamdulillah, akhirnya rangkaian ibadah umroh dapat kuselesaikan dengan baik hari itu. Saat itu menunjukkan pukul 2 dini hari. Setelah selesai tahalul dengan memotong beberapa lembar rambut, suamiku memutuskan untuk mencukur seluruh rambutnya alias plontos.
"Bu, tunggu sebentar ya, saya mau mencari tukang cukur," begitu kata suamiku. Aku pun mengangguk tanda setuju. " Nanti kita janjian di dekat pintu no. 1 saja, Bu. Biar mudah ketemu."
Sambil menunggu suami bercukur, aku berniat mengisi waktu dengan membaca Alqur'an. Aku memilih tempat di tepi sisi kanan tempat tawaf. Tempat itu biasa digunakan orang untuk shalat sunat. Kuraih sebuah Alqur'an dan mulai membaca ayat-ayatnya.
Awalnya, seperti biasa aku tidak begitu lancar melafazkannya. Namun perlahan-lahan kemudian aku merasakan sesuatu yang berbeda. "Koq tiba-tiba aku begitu lancar membaca Alqur'an, tidak seperti yang terjadi selama ini selalu terbata-bata dengan lafaz yang tidak tepat?
Subhanallah, ucapku dalam hati. Kenapa aku begitu lancar membaca ayat demi ayat dalam Alqur'an itu? Pertanyaan itu menggelayut dalam hati sampai selesainya aku membaca Alqur'an dan bertemu kembali dengan suamiku.
Akhirnya, aku ceritakan kepada suami pengalamanku barusan. Menurut suamiku, itu pertanda baik. Aku mengartikan kata-kata suamiku itu sebagai sebuah hidayah dari Allah. Mungkinkah ini ada kaitannya dengan keberhasilanku mencium Hajar Aswad? Hanya Allah yang Maha Mengetahui jawabannya...
"Bu, tunggu sebentar ya, saya mau mencari tukang cukur," begitu kata suamiku. Aku pun mengangguk tanda setuju. " Nanti kita janjian di dekat pintu no. 1 saja, Bu. Biar mudah ketemu."
Sambil menunggu suami bercukur, aku berniat mengisi waktu dengan membaca Alqur'an. Aku memilih tempat di tepi sisi kanan tempat tawaf. Tempat itu biasa digunakan orang untuk shalat sunat. Kuraih sebuah Alqur'an dan mulai membaca ayat-ayatnya.
Awalnya, seperti biasa aku tidak begitu lancar melafazkannya. Namun perlahan-lahan kemudian aku merasakan sesuatu yang berbeda. "Koq tiba-tiba aku begitu lancar membaca Alqur'an, tidak seperti yang terjadi selama ini selalu terbata-bata dengan lafaz yang tidak tepat?
Subhanallah, ucapku dalam hati. Kenapa aku begitu lancar membaca ayat demi ayat dalam Alqur'an itu? Pertanyaan itu menggelayut dalam hati sampai selesainya aku membaca Alqur'an dan bertemu kembali dengan suamiku.
Akhirnya, aku ceritakan kepada suami pengalamanku barusan. Menurut suamiku, itu pertanda baik. Aku mengartikan kata-kata suamiku itu sebagai sebuah hidayah dari Allah. Mungkinkah ini ada kaitannya dengan keberhasilanku mencium Hajar Aswad? Hanya Allah yang Maha Mengetahui jawabannya...
COMMENTS