Peristiwa ini terjadi beberapa tahun yang lalu (maaf-lupa tahunnya), saat ada gempa di barat pulau Sumatera. Tepatnya di perairan pulau Engg...
Peristiwa ini terjadi beberapa tahun yang lalu (maaf-lupa tahunnya), saat ada gempa di barat pulau Sumatera. Tepatnya di perairan pulau Enggano. Kekutan gempa itu meluluh-lantakkan bangunan dan seluruh utilitas di kota Bengkulu. Bahkan, dampak getarannya terasa hingga ke kota Palembang. Nah, dari sinilah cerita ini berawal..
Saat itu, aku masih serumah dengan ortu (karena aku belum nikah). Aku menempati kamar di depan, satu kamar dengan seorang adik perempuan bernama Linda. Di dalam kamar itu, aku sering menghabiskan waktuku berlama-lama hanya untuk membaca buku, majalah atau surat kabar. Tentunya diselingi dengan suara musik yang mengalun lembut dari sebuah tape-recorder tua. Biasanya aku membaca bisa sampai jam dua malam. Maklum, saat itu mataku masih sehat, belum kena 'min' apalagi 'plus' seperti saat ini. Sehingga, aku begitu menikmati bacaanku pada malam hari karena lebih khusuk bacanya. Apalagi bacanya sambil tiduran di tempat tidur. Berbeda dengan adikku Linda, dia lebih suka menonton siaran teve bersama mamaku di ruang keluarga.
Sedang asyik-asyiknya membaca novel, tiba-tiba aku dikejutkan dengan 'sesuatu' yang aneh. Aku merasa tempat tidurku bergoyang, sepertinya ada yang sengaja menggoyang-goyangkannya. Tapi karena sedang asyik membaca, perasaan 'aneh' itu aku abaikan saja. Aku terus melanjutkan membaca novel itu. Saat itu terbersit dalam pikiranku, yang menggoyang-goyangkan tempat tidurku adalah 'hantu'!. Sebab, mana mungkin tempat tidur yang terbuat dari kayu jati bisa bergoyang kalau bukan 'hantu' yang melakukannya? Pikiran seperti itu terbersit karena pada dasarnya aku penakut sama yang namanya 'hantu', lho.. hehe.. Peristiwa 'hantu' menggoyangkan tempat tidurku berlangsung dalam hitungan beberapa detik saja!
Selang beberapa menit kemudian, kejadian 'hantu' menggoyang-goyangkan tempat tidurku terulang lagi. Kali ini aku agak 'marah' sama 'hantu' itu! Lha, siapa yang tidak marah kalau ulah 'hantu' itu sampai mengganggu konsentrasi bacaku? Kali ini goyangannya lebih kuat dari yang pertama. Sontak, saat itu aku langsung bangkit dari tempat tidur.
"Hantu sialan! Lha, listriknya saja terang benderang seperti ini koq masih berani saja mengusik ketenangan manusia!" hardikku geram.
Lalu, aku pun berlari keluar kamar, menemui mama dan adikku yang saat itu menonton acara teve sambil tiduran. Kepada mama aku menceritakan pengalamanku barusan. Ternyata mama pun mengalami hal serupa. Menurut mama, dia merasa kepalanya pusing karena tiba-tiba saja lantai rumah terasa berayun-ayun. Saat itu kami semua tidak tahu apa yang sedang terjadi. Sampai pada akhirnya terdengar suara gaduh para tetangga yang berhamburan ke luar rumah sambil meneriakkan sesuatu. "Gempa..! Gempa..! Ada gempa..!"
Pada saat itu barulah aku dan mama menyadari bahwa yang menggoyang-goyangkan tempat tidurku dan yang mengayun-ayunkan lantai rumah adalah dampak dari gempa. Bukan ulah 'hantu nakal' yang sengaja menakut-nakuti diriku.
Saat itu, aku masih serumah dengan ortu (karena aku belum nikah). Aku menempati kamar di depan, satu kamar dengan seorang adik perempuan bernama Linda. Di dalam kamar itu, aku sering menghabiskan waktuku berlama-lama hanya untuk membaca buku, majalah atau surat kabar. Tentunya diselingi dengan suara musik yang mengalun lembut dari sebuah tape-recorder tua. Biasanya aku membaca bisa sampai jam dua malam. Maklum, saat itu mataku masih sehat, belum kena 'min' apalagi 'plus' seperti saat ini. Sehingga, aku begitu menikmati bacaanku pada malam hari karena lebih khusuk bacanya. Apalagi bacanya sambil tiduran di tempat tidur. Berbeda dengan adikku Linda, dia lebih suka menonton siaran teve bersama mamaku di ruang keluarga.
Sedang asyik-asyiknya membaca novel, tiba-tiba aku dikejutkan dengan 'sesuatu' yang aneh. Aku merasa tempat tidurku bergoyang, sepertinya ada yang sengaja menggoyang-goyangkannya. Tapi karena sedang asyik membaca, perasaan 'aneh' itu aku abaikan saja. Aku terus melanjutkan membaca novel itu. Saat itu terbersit dalam pikiranku, yang menggoyang-goyangkan tempat tidurku adalah 'hantu'!. Sebab, mana mungkin tempat tidur yang terbuat dari kayu jati bisa bergoyang kalau bukan 'hantu' yang melakukannya? Pikiran seperti itu terbersit karena pada dasarnya aku penakut sama yang namanya 'hantu', lho.. hehe.. Peristiwa 'hantu' menggoyangkan tempat tidurku berlangsung dalam hitungan beberapa detik saja!
Selang beberapa menit kemudian, kejadian 'hantu' menggoyang-goyangkan tempat tidurku terulang lagi. Kali ini aku agak 'marah' sama 'hantu' itu! Lha, siapa yang tidak marah kalau ulah 'hantu' itu sampai mengganggu konsentrasi bacaku? Kali ini goyangannya lebih kuat dari yang pertama. Sontak, saat itu aku langsung bangkit dari tempat tidur.
"Hantu sialan! Lha, listriknya saja terang benderang seperti ini koq masih berani saja mengusik ketenangan manusia!" hardikku geram.
Lalu, aku pun berlari keluar kamar, menemui mama dan adikku yang saat itu menonton acara teve sambil tiduran. Kepada mama aku menceritakan pengalamanku barusan. Ternyata mama pun mengalami hal serupa. Menurut mama, dia merasa kepalanya pusing karena tiba-tiba saja lantai rumah terasa berayun-ayun. Saat itu kami semua tidak tahu apa yang sedang terjadi. Sampai pada akhirnya terdengar suara gaduh para tetangga yang berhamburan ke luar rumah sambil meneriakkan sesuatu. "Gempa..! Gempa..! Ada gempa..!"
Pada saat itu barulah aku dan mama menyadari bahwa yang menggoyang-goyangkan tempat tidurku dan yang mengayun-ayunkan lantai rumah adalah dampak dari gempa. Bukan ulah 'hantu nakal' yang sengaja menakut-nakuti diriku.
huahaha.. kalo difilemkan tuh jadi judulnya hantu ranjang bergoyang.. hahaha
BalasHapushehehehe.. asik bener bacanya ya... :), tapi hati" loh sob, untung pusat gempanya ga di Palembang ^_^
BalasHapusTetap semangat!!! ^_^
wah, ternyata gempa toh...hi hihi.ada2 saja.
BalasHapusWaduh, ini nih gara2 kecanduan buku sampai2 gak peduli ada gempa... malah dikira hantu.... hehehe
BalasHapusMungkin kalau anak2 bilangnya : "Cape' deh..." :p
hehe ruponyo gempa ye mbak :) utg bukan hantu nian ye hahahahaha
BalasHapusHehe, si gempa memang hantu yang jahil ya.
BalasHapushuahahaha
BalasHapushantunya suka bergoyang tuh
hehehe
met sore
BalasHapusSelamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan, semoga ibadah kita mendapatkan ridhoNYA Amin.
BalasHapusMohon maaf lahir dan batin.
Hihihi, hantu bergoyang dunks ceritanya.
BalasHapusBtw selamat menjalankan ibadah puasa yah Mba. Semoga taun ini lebih meningkat kualitasnya dari taun2 sebelumnya. Amien.
Salam untuk keluarga :-)