Tak terasa ini adalah hari ketiga ramadhan. Bulan yang sangat dinanti bagi kaum muslim dimana bulan ramadhan ini adalah bulan pengampunan da...
Tak terasa ini adalah hari ketiga ramadhan. Bulan yang sangat dinanti bagi kaum muslim dimana bulan ramadhan ini adalah bulan pengampunan dan pembuka pintu rezeki. Namun pada ramadhan ini ada yang berbeda dalam keluarga kami. Ya, ini adalah ramadhan kedua tanpa mama. Sebab mama telah berpulang ke pangkuan Allah sejak 14 Desember 2008 yang lalu.
Aku masih ingat, saat ramadhan 2008 yang lalu, mama setiap hari tarawih di masjid dekat rumah. Padahal kondisi mamaku yang terkena rematik dan asam urat membuatnya kelelahan jika berjalan agak jauh. Masjid yang dituju mamaku letaknya sekitar duaratus meter. Untuk ukuran mama yang berpenyakitan jarak tempuh sejauh itu cukup merepotkan dirinya.
"Ma, nggak usah tarawih ke masjid. Mama di rumah saja tarawihnya..," saranku saat itu pada mama.
"Nggak koq, mama mau tarawih ke masjid saja bareng ibu-ibu tetangga.." jawab mama.
"Tapi ma, kalau rematik dan asam uratnya kumat gimana dong..?"
"Nggaklah.. mudah-mudahan penyakit mama nggak kumat. Sayang sekali kalau tarawihnya nggak di masjid. Tahun depan belum tentu mama bisa tarawih di masjid.."
Begitulah kata-kata mama saat itu yang masih terekam dalam memoriku. Aku tak menyangka bahwa ramadhan tahun itu adalah ramadhan terakhir baginya. Seolah tergerak oleh ucapannya, mama hampir sebulan penuh tarawih di masjid. Memang ada beberapa hari mama melakukannya di rumah karena penyakitnya kumat.
Kini, setiap aku melangkahkan kaki menuju masjid dekat rumah, aku kembali terkenang dengan mamaku. Hanya satu yang selalu kupanjatkan dalam doaku, mudah-mudahan mama bahagia di surga..
Aku masih ingat, saat ramadhan 2008 yang lalu, mama setiap hari tarawih di masjid dekat rumah. Padahal kondisi mamaku yang terkena rematik dan asam urat membuatnya kelelahan jika berjalan agak jauh. Masjid yang dituju mamaku letaknya sekitar duaratus meter. Untuk ukuran mama yang berpenyakitan jarak tempuh sejauh itu cukup merepotkan dirinya.
"Ma, nggak usah tarawih ke masjid. Mama di rumah saja tarawihnya..," saranku saat itu pada mama.
"Nggak koq, mama mau tarawih ke masjid saja bareng ibu-ibu tetangga.." jawab mama.
"Tapi ma, kalau rematik dan asam uratnya kumat gimana dong..?"
"Nggaklah.. mudah-mudahan penyakit mama nggak kumat. Sayang sekali kalau tarawihnya nggak di masjid. Tahun depan belum tentu mama bisa tarawih di masjid.."
Begitulah kata-kata mama saat itu yang masih terekam dalam memoriku. Aku tak menyangka bahwa ramadhan tahun itu adalah ramadhan terakhir baginya. Seolah tergerak oleh ucapannya, mama hampir sebulan penuh tarawih di masjid. Memang ada beberapa hari mama melakukannya di rumah karena penyakitnya kumat.
Kini, setiap aku melangkahkan kaki menuju masjid dekat rumah, aku kembali terkenang dengan mamaku. Hanya satu yang selalu kupanjatkan dalam doaku, mudah-mudahan mama bahagia di surga..
Amin, semoga doa ini diijabahNya. Untuk saya, ini tahun pertama puasa ramadhan tanpa ibu saya.
BalasHapussemoga almarhumah diterima di tempat yang terbaik di sisiNya...amin..
BalasHapusamin, moga arwah beliau bahagia disisi Allah SWT...
BalasHapusbisa merasakan..kenangan itu pasti selalu ada ya. apalagi utk orang yg kita cintai.
BalasHapusWah, dulu Mamanya sangat bersemangat ya mbak meskipun sedang sakit.
BalasHapusSemoga Mamanya kini tenang di surga. Amin
Kenangan akan sang bunda yang pasti tak akan hilang dari ingatan mbak...
BalasHapusMet puasa mbak, moga kenangan itu menjadi semangat tuk lebih baik :)
BalasHapusSemoga Ibunda ditempatkan pada tempat yang sebaik-baiknya di Sisi-Nya.. Tidak ada yang lebih menggembirakan almarhumah selain kiriman doa dari anandanya.. Tetap Semangaat Yaa RITA!!
BalasHapusAmiiin...
BalasHapusjgn sedih sobat, aku malah skrg udh gak pnya siapa2, gak ada ibu jg bapa...
yg jls stiap doa kita yg tulus ikhlas pasti akan didgr oleh-Nya..
apalagi dibln yg pnh berkah ini
berkunjung smbil mengucap:
BalasHapusslamat berpuasa smoga puasa kita diterima olehNya..
jgn sedih, trslah berdoa... dibulan puasa ini, smua org2 yg udh meninggalkan kita, berada diskitar kita... mereka mengharapkan doa dr kita...
Amiin Allahumma amiin... Semoga Bunda tercinta mendapat tempat yang layak disisi-Nya.
BalasHapusRamadhan kali ini adalah kesempatan menambah intensitas do'a dan ibadah kepadaNya.
Salam sobat, skalian izin follow :)
Itu menjadikan ramadhan saat2 nostalgia juga ya...
BalasHapusya kita berdoa semoga beliau tenang di sisi nya.., dan beliau akan bangga mempunyai anak seperti mbak..., kenangan terindah sama orang yg sangat kita cintai tak akan pernah terlupakan mbak... kita berdoa ya mbak..
BalasHapustetap semangat ya
BalasHapus@all: makasih kepada teman2 blogger yang udah komen dan turut mendoakan almarhum mamaku..
BalasHapusAmien. Semoga Sang Mama udah berbahagia di sisi Allah SWT
BalasHapussemoga Mama bunda Rita selalu bahagia di sana. Aamiin
BalasHapusAminn..mksh doanya ya Mba..
Hapus