Aku merasa koq rada-rada boros ya? Padahal dari segi penghasilan gajiku sudah cukuplah untuk hidup. Memang sih sebagai PNS aku harus pinter...
Aku merasa koq rada-rada boros ya? Padahal dari segi penghasilan gajiku sudah cukuplah untuk hidup. Memang sih sebagai PNS aku harus pinter-pinter membagi pos belanja agar tidak tekor. Nyatanya sulit sekali menerapkan teori bagi-bagi pos belanja. Selalu saja ada pengeluaran yang diluar kontrol. Ujung-ujungnya aku kekurangan uang untuk belanja alias tekor. Boro-boro mau nabung, yang ada malah ngepas aja tuh!
Kadang aku rada ngiri sama adik cewekku "Linda". Dia itu pinter banget mengatur keuangannya. Semua pos-pos belanja tercatat dengan rapi. Bahkan dari pos-pos yang sudah terbagi itu bisa menyisakan receh yang bisa ditabung lagi. Hebat sekali menurutku. Lha, aku kapan bisa kayak dia ya? Aku kadang suka menggodanya dengan sebutan 'si Pelit'.
Pernah suatu hari menjelang Lebaran, dia belanja 500 ribu perak untuk busana anak-anaknya. Hasilnya, dia bisa mendapatkan 1 stel pakaian anak laki-laki lengkap, dari sandal, sepatu, kemeja dan celana panjang. Ditambah lagi 1 stel t-shirt untuk kedua anaknya. Lalu si adikku itu masih bisa belanja blouse, jeans, lengkap dengan sandal dan dompet.
"Oh whats? Dengan duit yang cuma 500 ribuan ini kamu bisa dapat semua belanjaan ini?" aku sedikit takjub.
"Iya nih Kak... Cukup 500 ribu udah dapet semua keperluan busana Lebaran. Kalo belinya di mall sih jelas gak dapet , Kak! Aku kan belinya di toko Bu Herma!"
Hmm...bener juga ya? Belanja di mall paling cuma dapet 1 stel pakaian anak laki-laki saja! Adikku itu belanja sama Bu Herma yang menjual beragam busana di garasi rumahnya. Tentu saja harganya murah karena toko tersebut tak ada pajaknya.
Sejak saat ini aku tak berani lagi menggoda adikku dengan sebutan 'si Pelit'.
"Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta) mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demukian."
(QS. Al-Furqaan: 67)
Istri dan ibu yang bijak....smg semua bisa meneladaninya, mbak
BalasHapus@hariyanti sukma: aku dan adikku memang beda Mbak.. dia memang pinter ngatur pos belanja sejak punya gaji pertama. Yang aku salut biar gajinya kecil dia msh bisa nabung... Btw, mksh Mbak sudah mampir ya...
BalasHapus