Sudah beberapa hari ini hari-hariku direpotkan mengurus dua bocah kecil, Aldy dan Akbar. Mereka adalah keponakanku berusia 2 ta...
Sudah beberapa hari ini hari-hariku direpotkan mengurus dua bocah kecil, Aldy dan Akbar. Mereka adalah keponakanku berusia 2 tahun dan 4 tahun. Papa mereka saat ini dirawat di rumah sakit karena menderita kanker nasofaring stadium empat.
"Bunda, kakak bikinin susu!"
"Gendong Bunda..."
"Bunda....ikut pergi Bunda... Jangan tinggalkan kakak sama adek pergi...huk..huk..huk.."
Begitulah keriuhan rumahku setiap pagi penuh dengan permintaan ini-itu dari dua bocah kecil keponakanku. Kehadiran mereka tak kupungkiri kadang bikin ribet. Kalau selama ini hari-hariku berjalan adem ayem, kini aku harus repot melayani mereka setiap hari. Sejak subuh aku sudah harus melayani, mempersiapan kebutuhannya selama aku tinggal bekerja. Setelah aku tiba di rumah jangan harap aku bebas tugas. Kedua bocah itu telah menanti minta perhatianku.
Huggghh...hari-hari melelahkan, karena selama ini memang di rumah aku hanya berdua dengan suami. Sejak menikah hingga kini kehadiran buah hati belum juga kami dikaruniai momongan. Walau segala usaha telah kamu coba, baik, medis, herbal, tradisional, namun belum membuahkan hasil hingga kini. Bagaimana perasaaanku? Tentu dong aku merasa jengah kala orang-orang mempertanyakan belum hadirnya sang anak dalam pernikahanku.
"Bunda....mainan kakak ditarik adek.... Bunda....kakak nggak mau main sama adek lagi...,huk huk huk...." teriak Aldy sambil menangis. Sementara sang adik masih menarik mobil-mobilan milik kakaknya.
Keriuhan khas anak-anak kembali menggema di rumahku saat aku baru tiba di rumah. Kadang aku ingin memarahi mereka mengingat ulah mereka yang kadang bikin aku jengkel. Namun tatapan bola mata mereka yang bening penuh harap minta perhatian memupus semua amarah yang timbul. Apalagi kala kuingat pesan papa mereka, "Kak, kalau aku meninggal tolong jaga anak-anakku Aldy dan Akbar. Tolong bantu mamanya membesarkan mereka hingga dewasa..."
"Aldy... Akbar..., sini sayang... Bunda kangen kalian...," aku memeluk kedua bocah itu yang kemudian berlari menghambur ke arahku.
"Dedek juga sayang Bunda...."
Suatu pelajaran bagiku, kasih sayang tak hanya bisa kita curahkan hanya pada anak kandung. Tanpa kehadiran buah hati aku dan suami masih bisa mencurahkannya pada keponakan-keponakan. Entahlah, apakah papa mereka panjang umurnya kelak? Yang jelas, bila ajal menjemput papa mereka, Aldy dan Akbar tetaplah 'anak-anakku' juga....
Doa Nabi Zakaria memohon diberikan anak yang shaleh:
"Rabbana hablana min azwajina wa zurriyatina qurrata a'yunin, waj'alna lil muttaqiina imaama"
(Ya Tuhan kami, anugerakanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa). (Al-Furqan: 74)
Doa Nabi Ibrahim ketika belum mempunyai anak:
"Rabbi hablii min ash-shalihiin"
(Ya Tuhanku, anugerakanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang shaleh). (As-Shaffat: 100)
Doa Nabi Zakaria memohon diberikan anak yang shaleh:
"Rabbana hablana min azwajina wa zurriyatina qurrata a'yunin, waj'alna lil muttaqiina imaama"
(Ya Tuhan kami, anugerakanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa). (Al-Furqan: 74)
Doa Nabi Ibrahim ketika belum mempunyai anak:
"Rabbi hablii min ash-shalihiin"
(Ya Tuhanku, anugerakanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang shaleh). (As-Shaffat: 100)
COMMENTS