Assalamualaikum wr wb... Sebagian dari kita mungkin pernah mendengar ada suatu pepatah 'Mulutmu Harimaumu'? Apa sih maksudnya? ...
Assalamualaikum wr wb...
Sebagian dari kita mungkin pernah mendengar ada suatu pepatah 'Mulutmu Harimaumu'? Apa sih maksudnya? Mulut koq disama-samakan dengan harimau? Bukankah harimau itu adalah sosok binatang buas yang siap menerkam mangsa di depannya? Lalu apa hubungannya dengan mulut manusia ya?
Kalau kita cari di kamus peribahasa Bahasa Indonesia, pepatah "Mulutmu Harimaumu" kira-kira bermakna seperti ini: "Segala perkataan yang terlanjur kita keluarkan apabila tidak dipikirkan daahulu akan dapat merugikan kita sendiri."
Dalam pergaulan sehari-hari kadang tanpa disadari kita pernah melontarkan perkataan yang membuat orang lain tersinggung. Padahal kita tak bermaksud menyinggung orang tersebut. Kenapa terjadi demikian? Karena setiap perkataan yang terlontar itu bisa berbeda dipahami. Kita bahkan tak tahu kalau orang yang mendengarnya tersinggung.
Pernah suatu hari aku melerai dua orang teman yang terlibat pertengkaran karena omongan. Si "A" menyatakan bahwa dia lebih baik tidak mengadopsi anak karena belum tentu anak tersebut berbakti pada dirinya kelak. Si "B" dengan argumennya membantah bahwa anak adopsi pun bisa berbakti pada orangtua angkatnya. Usut punya ternyata si 'B" ini adalah anak adopsi.
Menyimak dari persoalan di atas, akibat dari perkataan yang terlontar bisa membuat seseorang tersinggung. Maka dari itu sebelum melontarkan perkataan haruslah melihat sikon yang ada. Bercanda pun jangan keblabasan. Kadang bercanda juga bisa membawa petaka.
Oleh karenanya kita mesti menjaga lisan agar orang lain tidak tersinggung dan melukai perasaan. Kita mesti pandai-pandai menjaga perkataan. Tutur kata yang tidak berkenan akan membawa petaka.
Sebagaimana Allah berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan berkatalah dengan perkataan yang benar." (QS. Al-Baqarah:263)
Mulai sekarang mari sama-sama kita menjaga lisan. Yuk kita camkan pepatah "Mulutmu Harimaumu" agar si "Harimau" tak menerkam diri kita. Maksudnya, agar perkataan yang terlontar dari mulut kita tak membawa petaka untuk kita.
Dalam pergaulan sehari-hari kadang tanpa disadari kita pernah melontarkan perkataan yang membuat orang lain tersinggung. Padahal kita tak bermaksud menyinggung orang tersebut. Kenapa terjadi demikian? Karena setiap perkataan yang terlontar itu bisa berbeda dipahami. Kita bahkan tak tahu kalau orang yang mendengarnya tersinggung.
Pernah suatu hari aku melerai dua orang teman yang terlibat pertengkaran karena omongan. Si "A" menyatakan bahwa dia lebih baik tidak mengadopsi anak karena belum tentu anak tersebut berbakti pada dirinya kelak. Si "B" dengan argumennya membantah bahwa anak adopsi pun bisa berbakti pada orangtua angkatnya. Usut punya ternyata si 'B" ini adalah anak adopsi.
Menyimak dari persoalan di atas, akibat dari perkataan yang terlontar bisa membuat seseorang tersinggung. Maka dari itu sebelum melontarkan perkataan haruslah melihat sikon yang ada. Bercanda pun jangan keblabasan. Kadang bercanda juga bisa membawa petaka.
Oleh karenanya kita mesti menjaga lisan agar orang lain tidak tersinggung dan melukai perasaan. Kita mesti pandai-pandai menjaga perkataan. Tutur kata yang tidak berkenan akan membawa petaka.
Sebagaimana Allah berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan berkatalah dengan perkataan yang benar." (QS. Al-Baqarah:263)
Mulai sekarang mari sama-sama kita menjaga lisan. Yuk kita camkan pepatah "Mulutmu Harimaumu" agar si "Harimau" tak menerkam diri kita. Maksudnya, agar perkataan yang terlontar dari mulut kita tak membawa petaka untuk kita.
COMMENTS