Apa yang terpikir dalam benak Anda saat mendengar kata "museum"? Sebuah bangunan yang mengoleksi benda-benda sejarah dan menyimpa...
Apa yang terpikir dalam benak Anda saat mendengar kata "museum"? Sebuah bangunan yang mengoleksi benda-benda sejarah dan menyimpan patung-patung kuno. Sebuah tempat yang tak menarik minat untuk dikunjungi apalagi bagi kalangan generasi muda. Demikian juga pengalaman yang aku alami saat mengajak seorang keponakan berkunjung ke museum setempat untuk mengisi liburannya. Keponakanku itu tidak mau dengan alasan tak berminat karena cuma melihat jejeran patung-patung dan benda-benda antik. Sungguh miris rasanya ketika kita mengetahui sedemikian minimnya pengetahuan generasi muda saat ini tentang museum.
Definisi Museum
Menurut wikipedia, museum adalah institusi permanen, lirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengkomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan dan kesenangan. Karena itu bisa menjadi bahan studi oleh kalangan akademis, dokumentasi kekhasan masyarakat tertentu, ataupun dokumentasi dan pemikiran imajinatif pada masa depan. Adapun setiap tanggal 18 Mei diperingati sebagai hari Museum Internasional.
Secara lebih sederhana museum adalah tempat penyimpanan benda artistik dan pendidikan bagi keperluan umum. Benda yang disimpan itu disebut koleksi. Koleksi museum terdiri atas karya seni, bebatuan bumi, teknologi, peninggalan prasejarah, dll. Terdapat 4 macam museum, yaitu museum seni, museum sejarah, museum ilmu pengetahuan dan museum umum. Museum seni menyimpan koleksi patung, lukisan, seperti yang terdapat pada Museum Affandi di Yogyakarta. Museum sejarah, menyimpan koleksi benda sejarah seperti singgasana raja, mahkota raja. Museum ilmu pengetahuan menyimpan koleksi hasil pengetahuan seperti Museum Tekstil, Museum Zoologi.
gambar diambil dari http://www.id.m.wikipedia.org/wiki/Museum_Nasional_Indonesia |
Sejarah Museum Nasional
Di Indonesia, keberadaan Museum Nasional terletak di Jalan Medan Merdeka Barat No. 12 Gambir Jakarta Pusat. Museum Nasional atau yang lebih populer dengan Museum Gajah merupakan museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara. Sejarah Museum Nasional sendiri lahir tanggal 24 April 1778 pada saat pembentukan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. Pada saat Indonesia telah merdeka pengelolaan museum dilakukan oleh Dirjen Pendidikan dan Kebudayaan dibawah pengelolaan Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata.
Hubungan Museum dan Sejarah Masa Lalu
Tak dapat dipungkiri bahwa museum adalah tempat untuk melihat jejak sejarah masa lalu. Kejayaan suatu bangsa dan negara bisa dilihat dari koleksi yang ada di museum. Seperti halnya Museum Nasional di Jakarta, yang menyimpan koleksi numismatik yang terdiri dari koleksi koin dan uang kertas jaman kerajaan-kerajaan kuna Indonesia. Ini menandakan bahwa pada masanya telah terjadi transaksi dalam dunia perdagangan. Boleh disimpulkan bahwa pada jaman kerajaan pun perekonomian telah berkembang sedemikian rupa. Tak salah bila kita membaca sejarah ternyata kerajaan Sriwijaya, kerajaan Majapahi, kerajaan Kutai pada masanya merupakan kerajaan yang berjaya.
Koleksi lainnya di Museum Nasional seperti patung-patung atau arca yang terdapat di Taman Arca. Seperti halnya namanya taman ini dipenuhi dengan koleksi patung dan arca. Adapun patung atau arca yang terkenal di sini adalah arca Bhairawa setinggi 4 meter. Koleksi ini menandakan bahwa karya seni sesungguhnya telah berkembang sejak lama pada masanya. Terbukti dengan hasil pahatan batu yang menghasilkan nilai seni bernilai tinggi.
Harapan untuk Museum Masa Depan
Apapun yang kita lihat di museum bisa menjadi pembelajaran bagi kita saat ini. Bahwasanya jejak sejarah masa lalu bisa kita ketahui dengan mengunjungi museum. Dengan melihat jejeran koleksi di museum dapatlah kita menarik benang merah sejarah bangsa. Bagaimana kita bisa menghargai bangsa bila tak mengetahui sejarah bangsa? Terlebih lagi dengan mempelajari sejarah masa lalu melalui museum kita akan memahami karakter bangsa ini.
Adapun hal-hal yang perlu menjadi masukan bagi keberadaan museum saat ini adalah:
1. Menjadikan museum sebagai tempat tujuan wisata yang berbasis pengetahuan dan hiburan.
2. Mendirikan komunitas-komunitas kecil pecinta museum.
3. Mendesain gedung museum bercitarasa moderen, yang tetap mengedepankan nilai seni bangunan sehingga tidak terkesan kaku dan kuno.
Dengan masukan di atas mudah-mudahan masyarakat tidak alergi lagi datang ke museum. Sehingga kesan museum itu kuno dan tidak menarik tak berlaku lagi. Mari kita mencintai museum sebagai bwntuk apresiasi untuk menghargai sejarah bangsa.
Dengan masukan di atas mudah-mudahan masyarakat tidak alergi lagi datang ke museum. Sehingga kesan museum itu kuno dan tidak menarik tak berlaku lagi. Mari kita mencintai museum sebagai bwntuk apresiasi untuk menghargai sejarah bangsa.
Banner diambil dari http://www.236museumnasionalindonesia.com/lomba-kreativitas/lomba-esai/syarat-dan-ketentuan-esai |
Artikel ini diikutsertakan dalam Lomba Esai Museum Nasional Indonesia
Sumber:
id.wikipedia.org/wiki/Museum_Nasional_Indonesia
www.museumnasional.or.id
www.236museumnasionalindonesia.com
www.generasi-intelektual.blogspot.com/2013/05/definisi-museum.html?m=i
wah menambah ilmu lagi dari tulisan emak ini, sukses ya mak :)
BalasHapus@napitupulu Monitorir: makasih Mak atensinya... Ini juga aku banyak belajar dari Emak2 di KEB termasuk juga Mak Napitupulu ini yang jago GA..
BalasHapusSulses eh salah...sukses ya mak untuk lombanya. Btw aku ikutan juga tapi bingung sebenernya bannernya yang mana...hehehehe..
BalasHapus@ade anita: ikutan GA ini juga ya Mak? Banner-nya bisa cari dan buka linknya di www.236museumnasionalindonesia.com/lomba-kreativitas-esai/pendaftaran-esai
BalasHapusInspiratif, informatif... yuk ke museum yuk....
BalasHapusMampir yuk Mak www.rumahmemez.com
@heidi prameswari: makasih atas kunjungannya ya.. Ntar aku kunjungi balik..
BalasHapuswah udah lama ga ke museum.
BalasHapus@stroberi rame rasanya: makasih Mbak sdh mampir kemari... Apa kabarnya?
BalasHapusDi Palembang ada museum juga kan
BalasHapusSaya dinas di Palembang selama 6 tahun lho Jeng
Jadi kangen empek-empeknyo
Salam hangat dari Surabaya
@pakde cholik: betul sekali pakde..ada museum SMB Ii dekat Ampera dan Balaputradewa di km 5. Pakde dinas di Kodam ya? Tinggal di mana tempo hari? Tak kirimin pempek mau pakde?
BalasHapus