Pada suatu pagi..... Seorang bocah kecil yang sedang bermain bola di pantai tergulung ombak ke laut. Gelombang setinggi sep...
Pada suatu pagi.....
Seorang bocah kecil yang sedang bermain bola di pantai tergulung ombak ke laut.
Gelombang setinggi sepuluh meter yang timbul akibat gempa di bawah laut Hindia
menyebabkan tsunami hebat. Tubuh kecil Martunis terombang-ambing terhempas ke laut.
Beruntung bocah malang itu selamat dari terjangan ombak dan gelombang yang menggulung tubuhnya hingga berjam-jam terkatung-katung di laut.
Entah bagaimana dia bisa selamat dari amukan tsunami.
Hingga akhirnya bocah malang berkostum timnas Portugal itu pun selamat dan liputannya
beredar hingga ke stasiun televisi Eropa.
Beruntunglah dia berkat kostum yang melekat di tubuhnyanya itu hingga menarik simpati pemain top sepakbola Portugal. Dia akhirnya diundang bersama ayahnya ke Portugal dan mendapatkan santunan uang.
Sepuluh tahun kemudian....
Jamaliah tertangis pilu saat dipertemukan kembali dengan putrinya.
Sepuluh tahun sudah dia terpisah dengan putrinya 'Wenni' saat terjadi tsunami di Aceh.
Ia tak pernah menyangka sama sekali bahwa tsunami akan memisahkan dirinya
dengan putri tercintanya.
Namun doanya yang tak pernah putus kepada Allah telah memberinya kekuatan dan
keyakinan bahwa putrinya itu masih hidup.
Tak ada yang dapat menyangkal kuasa Ilahi. Benar, putrinya itu masih hidup.
Secara tak sengaja sang paman mengenali Wenni, gadis malang korban tsunami.
'Zainudin' sang paman masih mengenali wajah Wenni yang mirip dengan Jamaliah, kakak kandungnya.
Pertemuan tak sengaja terjadi saat dia melihat Wenni yang baru pulang mengambil raport.
Setelah bertanya sana-sani, ternyata bocah kecil itu anak yatim piatu korban tsunami,
yang tak lain adalah keponakannya.
yang tak lain adalah keponakannya.
Masih terekam dengan jelas dalam benak kita kejadian 10 tahun silam. Saat tsunami yang dahsyat melanda bumi di utara Sumatera. Tepatnya Minggu pagi tanggal 26 Desember 2004 gempa hebat yang disertai gelombang setinggi 10 meter meluluh-lantakkan bumi Aceh. Dalam sekejap semua bangunan hancur dan porak poranda saking dahsyatnya. Pemandangan memilukan pun terjadi. Mayat bergelimpangan di mana-mana. Saat aku menyaksikan tayangan berita itu di sebuah stasiun televisi aku sempat terhenyak tak percaya. Benarkah gempa itu terjadi di bumi Aceh? Setelah menyimak beberapa saat ternyata pertanyaan itu terjawab. Gempa hebat yang disertai gelombang tinggi yang menghantam bumi Aceh itu dinamakan tsunami. Astagfirullahaladzim..., aku membatin pilu. Semoga petaka ini tak berlanjut lebih buruk lagi, gumamku.
Pasca kejadian itu menyisakan duka mendalam bagi seluruh negeri. Berbagai bantuan pun berdatangan bukan hanya dari pemerintah bahkan dari luar negeri pun mengulurkan bantuan. Tak hanya itu, pihak swasta, individu bahkan komunitas-komunitas sosial pun saling bergandeng tangan memberikan bantuan bagi korban tsunami di Aceh. Tak hanya bahan makanan, obat-obatan, dan pakaian yang disalurkan tetapi para relawan pun tak segan memberikan jasa dan bantuan pertolongan.
Kini setelah 10 tahun berlalu pasca tsunami di Aceh, pemandangan yang lebih baik bisa kita saksikan. Beberapa infrastruktur sudah banyak dibangun kembali. Bangunan sekolah, rumah ibadah, fasilitas publik, kantor-kantor pemerintah sudah berdiri lagi sesuai dengan fungsinya. Kita patut bersyukur atas berdirinya kembali bangunan-bangunan tersebut. Kini tinggal menata kembali kehidupan generasi sekarang agar tidak larut dan trauma dengan bencana tsunami tersebut.
Kisah bocah malang 'Martunis' dan gadis kecil 'Wenni' hanyalah sepenggal kecil kisah pilu korban tsunami. Masih banyak kisah-kisah lain dari para korban yang tak terungkap. Apakah mereka juga dipertemukan kembali oleh Ilahi dengan keluarganya? Wallahualam...
Beberapa kejadian di atas memberikan pelajaran bagi kita betapa nestapanya derita korban tsunami tersebut. Banyak hikmah dan pembelajaran yang dapat dipetik dari peristiwa tersebut agar kedepan kita bisa mengatasi musibah seperti itu.
Apa penyebab tsunami Aceh?
Tsunami di Aceh terjadi akibat gempa bumi bawah laut Samudera Hindia. Terjadinya gempa ini karena ketika lempeng Hindia disubdukasi oleh lempeng Burma dan menghasilkan gelombang tsunami. Gempa itu sendiri berkekuatan 9,1 - 9,3 Mw dan berakibat tsunami dengan ketinggian hampir 30 meter. Di Aceh ini sendiri merupakan tempat yang paling parah terkena bencana tsunami selain di Srilanka, India dan Thailand. Bencana hebat ini banyak menelan korban dan mematikan jiwa manusia.
Apa hikmah yang dipetik dari tsunami Aceh?
Musibah dan bencana yang dialami manusia sesungguhnya adalah rahasia Allah sang Maha Pencipta alam ini. Tak ada yang bisa menebak dan menduga kenapa tsunami itu menerjang Aceh pada pagi Minggu yang cerah. Ini menisyaratkan bahwa manusia hanyalah menjalani ketentuan yang telah digariskan oleh Yang Mahakuasa.
Apa yang dapat dipetik dari musibah dan bencana ini? Yang pertama, harus kita sadari bahwa kejadian ini adalah ujian dari Yang Mahakuasa. Saatnya kita mendekatkan diri pada Allah dan meningkatkan ketaqwaan. Selain itu hanyalah kepasrahan dan tawakal pada Ilahi. Yakinkan diri bahwa ini adalah rahasia Allah dan tentu ada jawabannya yang terbaik bila kita dekat dengan-Nya. Yakinkan pula bahwa bila kita mendekatkan diri pada Ilahi maka insyaAllah kita bisa lolos dari cobaan yang mendera.
Berbagi sumbangan pemikiran atasi bencana tsunami
Terkait dengan peristiwa bencana tsunami yang pernah terjadi di negeri ini, berikut beberapa sumbangan pemikiran guna atasi bencana, sebagai berikut:
1. Kenali ciri-ciri dan penyebabnya. Hal ini penting agar kita siap menghadapi bencana tsunami jika bencana itu datang lagi.
2. Informasikan kepada khalayak ramai tentang fenomena tsunami secara terus menerus dan berkelanjutan. Hal ini agar warga masyarakat secara psikologis memahami bahwa tempat mereka memang berpotensi bencana.
3. Membentuk komunitas-komunitas kecil masyarakat peduli dan tanggap tsunami.
4. Membangun dan mengelola tempat rehabilitasi bagi korban trauma pasca tsunami.
5. Bekerja-sama dengan luar negeri guna menstranfer teknologi dalam membuat rumah dan bangunan dengan konstruksi tahan gempa. Ini dapat meminimalkan kerusakan dan kerugian bila bencana gempa itu menimpa lokasi itu lagi.
6. Bencana tsunami bisa direkomendasikan untuk dijadikan pelajaran muatan lokal di sekolah. Sehingga generasi penerus dapat memperoleh pembelajaran untuk berbuat dan bertindak lebih serius dan tanggap akan alam sekitarnya.
Sumbangan pemikiran di atas sedikit banyak bisa memberikan kontribusi bagi masyarakat di Aceh. Setidaknya bisa menumbuhkan sikap sadar bencana, tanggap bencana dan peduli akan alam sekitar. Harus dipahami bersama secara geografis kontur wilayah Aceh memang terletak di belahan bumi rawan gempa. Namun kondisi demikian janganlah membuat masyarakat sekitar takut dan trauma akan tsunami. Kenali penyebab dan ciri-cirinya agar bisa menumbuhkan sikap sadar bencana. Semoga warga masyarakat di Aceh bisa menerima kondisi ini dan lepas dari bayang-bayang tragedi tsunami yang memilukan.
Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Menulis Kebencanaan 2014
Memperingati 10 Tahun Tsunami Aceh
Referensi :
- www.m.liputan6.com/news/read/78451/dahsyatnya-tsunami-aceh-2004-dari-statsiun-luar-angkasa
- www.id.m.wikipedia.org/wiki/Martunis
- www.m.tribunnews.com/regional/2014/08/09/ibu-bocah-korban-tsunami-di-aceh-terharu-dapat-salam-dari-jokowi
- www.id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi_dan_tsunami_Samudra_Hindia_2004
Sebuah pmbelajaran dari bencana,,,
BalasHapusBagus ni mbk tulisannya,,, semoga menang yah :)
Makadih atas atensi serta supportnya ya...
Hapussemoga menang mba rita :)
BalasHapusMakasih supportnya ya.. Makasih juga sudah berkunjung kemari...
HapusMbak, mau bertanya bagaimanakah caranya mendapatkan award untuk blogger kita yah? Td saya sempat berkunjung ke bagian Award blog mbak Rita. Matur nuwun & semoga menang dalam Lomba nya ya mbak :).
BalasHapusOoh...itu award dapetnya sdh lama sekali.. Wkt jtu jamannua aku mulai ngeblog dan lg rajin bikin postingan.. Jaman itu sih award bisa kita dapatkan krn hibah aja sifatnya..tergantung si empunys award mau dibeti kpd siapa.. Mgkn juga karena aku rajin BW ke blog mereka..jadinya semacam penghargaanlah gitu..
Hapussetelah 10 tahun, duka mengenai tsunami aceh tetap saja masih terbayang....., alam selalu menghadirkan teguran dan peringatan kepada kita melalui berbagai peristiwa.,,,namun terkadang kita mengabaikannya...
BalasHapuskeep happy blogging always...salam dari Makassar :-)
ets..lupa...selamat berlomba ya...semoga menjadi salah satu yang terbaik...... :-)
BalasHapusMakasih sdh mampir dan mwninggalkan jejak... Harapanku memang demikian mdh2an menjadi salah satu tulisan yg terpilih.. Kalaupun tidak terpilih tak menyurutkan langkah utk tetap keep blogging...salam dari Palembang ya..
Hapussangat terharu dengan tulisannya mak Rita... mari belajar dari musibah dan bencana :) semoga menang ya mak
BalasHapusDuh...jadi ge-er nih...sampe bikin Mak Aida terharu... Makasih atensi dan kunjungannya ya..
HapusGak terasa ya mak kalau bencana Tsunami Aceh sudah 10 tahun berlalu, namun ingatan akan peristiwa itu seolah terus membekas dan menyisakan kepedihan. Semoga bencana ini tak akan kembali mengguncang dan memporakporandakan Aceh yang telah diperbaiki pasca Tsunami. Sukses dg lombanya ya mak
BalasHapusBetul sekali Mak..gak terasa sdh sepuluh tahun bencana tsunami berlalu.. Mdh2an saudara2 kira di sana kembali bangkit utk membangun Aceh.. Mksh supportnya ya Mak..
HapusKok jadi merinding terharu ya baca postingan Mbak...
BalasHapusSukses untuk lombanya :))
Makasih atas atensi dan kunjungannya ya Mbak...
Hapusmoga gak terulang lagi ya mbak kejadian spt itu...
BalasHapusKita turut mendoakan semoga tak terulang lg.. Kalaupun terulang smga akibatnya sdh bisa kita antisipasi secara maksimal..mengingat daerah sana memang berpotensi bencana gempa... Mksh kunjungannya ya...
Hapus5 sumbangan pemikiran itu saya setuju banget, Mbak, semoga ke depan masyarakat kita semakin sadar bencana dan mendapatkan perlindungan dari-Nya. Semoga sukses ya, Mbak Rita Asmaraningsih.
BalasHapusMakasih atas atensi dan kunjungannya ya...
Hapussaya masih ingat kejadian ini walopun hanya dari tv. Rasanya mengerikan sekali
BalasHapusBagi kita yg tak terkena langsung dgn kejadian tsb hanya bisa menjadikan tsb sbg refleksi diri.. Kita hanya dpt berbagi sumbangan pemikiran bagi Saudara2 kita di sana.. Mksh ya adh mampir kemari..
HapusMak, Alexa rank ternyata ramping banget, 76.852. Blogger mumpuni yang juga rajin ikut lomba plus giveaway, hihi.
BalasHapusAlhamdulillah bisa BW balik, dari pagi jaringan gak tahu napa hilang sinyal.
Selamat berlomba, semoga menang. Ada gaya khas yang Mak Rita paparkan, tulisan yang bagi pembaca rutin blognya terasa khas. Semoga kekhasan itu mengantarkan Mak pada juara.
Menanggapi musibah dengan hal yang optimis dan tetap semangat, sekaligus mengajak kita mengambil hikmah.
Ya, Dia rindu keluh kita jadi memberi musibah sebagai hadiah agar kian dekat atau malah jauh.
Di sini, sejak saya tertimpa musibah beroleh seorang ibu yang sulit memperbaiki diri di ambang usia senjanya, semoga membuat saya kuat dan kian dekat dengan Allah. Semoga saya tak mencontoh tindakannya. Oh, maaf, malah curhat. Dari musibah tsunami ada banyak insan tangguh inspiratif yang layak diteladani.
Sejak aku aktif lagi ngeblog beberapa bulan ini, aku memang rajin BW sekedar menyapa teman blogger.. Aku mulai rajin update blog.. Aku paling senang jika ada event lomba...insyaAllah aku bela2in ikut Mak... Tujuannya agar terampil menulis.. Lama2 kan kita menemukan ciri khas kita dalam menulis.. Eh, ngomong2 tt ciri khas..aku sendiri malah gak tahu ciri khas aku itu yang gimana gitu... Aku tahunya hanya nulis doang... Mungkin juga ya bagi pembaca dan pengunjung rutin blog ini bisa menilai ciri khasku dalam menulis... Apapun ciri khas tulisanku aku hanya bisa berharap semua pembaca dan pengunjung dapat menikmatinya... Mengenai alexa yang ramping...itu juga mungkin gara2 aku rajin BW... Dari 10 blog yang aku kunjungi paling2 yang BW balik 2 atau 2 blogger.. Lumayanlah buat menaikkan rate kunjungan.. Ohya Mak...aku turut prihatin atas musibah yang menimpa Mak Rohyati..mudah2an kuat dan tegar dalam menerima musibah itu..tetep semangat ya Mak.. Dan makasih ya atas atensinya...keep blogging ya...
Hapus