Pinjam istilahnya Syahrini, sesuatu banget ketika tulisan kita dimuat media. Nah...ketika bongkar-bongkar lemari ketemulah majalah l...
Pinjam istilahnya Syahrini, sesuatu banget ketika tulisan kita dimuat media. Nah...ketika bongkar-bongkar lemari ketemulah majalah lawas ANITA edisi 30 dan 33 terbitan akhir tahun 1997. Lama banget ya? Aku masih menyimpan kedua majalah ini karena di dalamnya terdapat dua tulisanku. Majalah ANITA memuat rubrik KITA (Kisah Cinta Kisah Cinta), berisi cerpen mini tentang percintaan. Aku masih ingat kala itu mendapat honor tigapuluh ribu, lumayan bisa dibeliin blouse, hehe..
Nah, berikut kutulis ulang tulisanku di majalah ANITA. Maksudnya sih supaya bisa diabadikan saja di blog ini. Selain itu agar menambah semangatku dalam berkarya. Yuk, ikuti tulisanku di bawah ini ya...
PUISI CINTA
Waktu aku kelas satu SMU, aku pernah naksir seorang cowok. Namanya Aris. Doski pendiam dan sedikit pemalu. Pakai kacamata minus. Dan yang bikin aku naksir sama doi, senyumnya itu lho... merontokkan jantung!
Kayaknya, Aris juga suka sma aku. Bukannya aku kege-eran, tapi bila kami berdekatan, doi suka kikuk. Kalo diajak ngomong, matanya nggak pernah berani menatapku. Karena kami sama-sama pendiam dan pemalu, jadi nggak ada kemajuan sama sekali. Di kelas, kami suka lirik-lirikan. Kalo guru sedang mengajar, aku sering menangkap basah matanya yang teduh sedang memandangiku. Begitu mata kami beradu pandang, kami cepat-cepat mengalihkan perhatian ke guru. Hihihi...ketahuan nih. Jadi tengsin!
Suatu hari, aku iseng menulis puisi cinta yang khusus kubuat untuknya. Lalu puisi itu aku kirimkan ke majalah sekolah. Walau aku memakai nama samaran, tetapi aku tetap mencantumkan asal kelasku. Tak urung, itu membuat seisi kelas gempar. Saling curiga dan menebak-nebak, siapa gerangan yang lagi jatuh cinta di kelas kami?
Sampai aku lulus dan menamatkan SMU-ku, peristiwa "puisi" yang sempat bikin geger itu tak pernah terjawab oleh teman-teman, kalau akulah yang menulisnya. Namun aku yakin, Aris pasti mengetahuinya. Dia cuma senyum-senyum saja melihat ulahku itu. Prinsipku yang penting doi bisa tahu bagaimana perasaanku terhadapnya. Tapi dasar si Pemalu, doi tetap aja nggak berani mendekati aku, sampai akhirnya kami berpisah.
Kini, setelah bertahun-tahun berlalu, aku kembali terkenang akan ulahku dulu. Aku kembali teringat pada si Pemalu Aris. Ah... di manakah dia sekarang ini? (Rita - Palembang). ***
Majalah ANITA No. 30 (10-19 November 1997)
Tulisan yang dimuat dalam rubrik KITA (Kish Cinta Kisah Cinta)
hahahaha masa SMA adalah masa yang indah sekaligus menggelikan jika kita mengingatnya ketika tua ..
BalasHapusIya Mbak....masa2 SMA itu penuh warna...
HapusKerennn mbak...sayang anita udah g ada lagi ya sekarang
BalasHapusiya sayang bener ANITA gak terbit lagi...
Hapushuwaaa..keren ya..mbak rita mah emang uda artis dari dulu ternyata...#sungkem
BalasHapushaha..makasih atensinya mbak Dwiex'z...
HapusWah kerennnn... ternyata sudah punya tulisan yg publish di majalah ya Mak. Aku tinggal dilanjutkan aja sekarang..
BalasHapusAku memang suka nulis Mak...tapi penyakitnya malas ngirim ke media soalnya malas ngedit2 tulisan...hehe..
HapusWhoaaa...keren mbaaaak...
BalasHapusDulu aku suka beli tuh Anita Cemerlang, Aneka, Gadis, Hai..
Tapi sejak era media online ini, jadi suka agak males beli majalah yaaah :(
Makasih ya Mbak Bibi Tili Teliti kunjungannya kemari... Kayaknya kita2 para cewek nih pada suka semua ya sama Anita, mgkn byk memuat kisah/roman ttg cinta ya...biasanya kancewek2 begitu..hehe..
BalasHapusIni kisah nyata Ibu ya? 😆😉
BalasHapusWkwk.. Kisah jaman saya ABG..
Hapus