Pengen Punya Mobil yang Mendukung Aktifitas Harianku

Dulu, seluruh aktifitas keseharianku didukung dengan kendaraan sepeda motor. Kemana-mana aku bawa sepeda motor. Menurutku lebih enak bawa...

Dulu, seluruh aktifitas keseharianku didukung dengan kendaraan sepeda motor. Kemana-mana aku bawa sepeda motor. Menurutku lebih enak bawa sepeda motor daripada mobil. Alasannya, bawa sepeda motor itu bisa cepat sampai di tujuan. Tahu sendiri kan saat ini pertumbuhan kendaraan bermotor sangat pesat tak seimbang dengan kondisi jalan yang cuma segitu-gitu saja. Kalau naik sepeda motor kita bisa nyalip kendaraan di depan ketika terjebak macet.

Namun, sejak kejadian tiga tahun lalu dimana ketika itu aku mendapat musibah ketika mengendarai sepeda motor. Tepatnya pada tahun 2012 yang lalu  tiga kali terjatuh dari sepeda motor sehingga tulang selangka sebelah kanan patah. Akibatnya aku harus dioperasi pasang pen. Sejak kejadian musibah itu hingga kini aku trauma bawa sepeda motor. Kini, kalau ke kantor aku naik turun angkutan umum. Masalahnya kalau naik angkutan umum, kita harus banyak bersabar. Kadang-kadang angkutan umum yang akan kita naiki itu sudah penuh. Harus menunggu lagi datangnya mobil angkutan lain. Efeknya kita bisa terlambat datang ke kantor atau ke tempat tujuan lainnya.

Nah, gara-gara hal itu terbersitlah keinginan ingin punya mobil sendiri. Alasannya, bepergian naik mobil lebih safety dibandingkan sepeda motor. Kalau terjadi senggolan di jalan kan tak langsung mengenai tubuh kita. Lalu kita terhindar dari udara panas maupun kehujanan. Dan yang tak kalah penting nih, kemana-mana aku bisa bawa teman dong kalau mau jalan-jalan.

Dulu, aku dan suami punya mobil yang kami beli dalam kondisi mobil seken. Ugh....tiap tiga bulan sekali aku stres lantaran mesti mengeluarkan biaya perawatan dan ganti oli. Tahu sendiri kan yang namanya mobil seken kondisinya tak selalu prima. Bila pas ganti oli dan perawatan mesin selalu ada saja alat-alat atau onderdil lain yang diganti. Lama-lama biaya yang dikeluarkan untuk perawatan mobil seken itu membengkak. Inilah salah satu alasan kenapa aku ingin sekali membeli mobil yang lebih bagus.

Keinginan ingin punya mobil baru milik sendiri pernah aku diskusikan dengan suami.

      "Bagaimana sayang, boleh kan aku beli mobil? Boleh ya...boleh ya...?" rayuku setelah menceritakan latar belakang ingin punya mobil pribadi.

      "Lho, bukannya kamu sudah memiliki mobil dinas? Untuk apa beli mobil lagi?"

     "Tapi mobil itu kan milik negara. Malu dong aku kalau dibawa-bawa untuk kepentingan pribadi. Apa kata dunia? Nanti aku dikira memanfaatkan fasilitas negara bukan untuk kepentingan dinas. Tahu sendiri kan sayang, sebentar lagi Lebaran. Masa' keliling-keliling silaturahmi sama keluarga mesti bawa-bawa mobil dinas? Malu ah...!" jelasku panjang lebar.

      "Yah sudah....terserah kamu deh. Tapi dengan catatan ya, kamu sendiri yang nyetir jangan nyuruh aku ya jadi sopirnya!" suamiku mewanti-wanti.

       "Oke sayang.....makasih ya sudah mengizinkan...," tukasku bahagia.

Urusan selanjutnya adalah diskusi memilih mobil yang tepat dan sesuai dengan kebutuhanku. Pilihanku jatuh pada city car Toyota Agya. Kenapa aku naksir sama Toyota Agya? Ini nih alasannya:

1. Menurutku, mobil kecil sejenis city car bisa menjadi solusi masalah ketika terjadi kemacetan di jalan raya. Di kota-kota besar sekarang ini kondisi jalan sudah parah, di mana-mana ada titik-titik kemacetan. Ughh...gerah sekali ketika terjebak macet. Nah, kalau pakai mobil kecil kan lebih lincah untuk menerobos kemacetan di jalan raya.
2. Jujur nih, awalnya naksir Agya lantaran sahabat karibku si Idah udah beli Agya duluan. Menurutnya Agya itu hemat BBM. Tahu sendiri kan harga BBM kini semakin selangit. Kalau duit habis hanya untuk beli BBM kan sayang tuh, lebih baik sebagiannya digunakan untuk keperluan lain, iya kan? Lalu aku pun mencari info di web www.rajamobil.com. Di web tersebut informasi yang kubutuhkan seputar mobil Toyota Agya lengkap sekali tuh. 

   

   Penampakan diriku berlatar belakang Agya milik sahabatku Idah.
   Kami sering jalan-jalan pakai Agya, salah satu kisahnya kutulis di SINI

3. Selain itu, mobil produk pabrikan Toyoya memiliki harga mobil bekas yang relatif tinggi. Sehingga bila kita pengen ganti mobil lagi dan berniat menjual mobil yang lama, mobil seken ini masih mempunyai nilai pasaran yang cukup tinggi. Tidak rugi-rugi amat kan bila dijual lagi? Berarti dengan nilai jual mobil seken yang relatif tinggi kita sudah mendapatkan keuntungan lebih dong, keuntungannya ya itu...keuntungan pemakaian sebelumnya.
4. Karena aku ini pegawai negeri, aku hanya mampu beli mobil secara mencicil. Nah...di web raja mobil kita bisa mendapatkan informasi memiliki mobil dengan cara cicilan atau kredit. Selain itu di web tersebut kita juga memperoleh informasi mengenai harga mobil dari berbagai merek. Setelah aku baca-baca syarat dan ketentuannya baru aku paham mengenai proses beli mobil secara cicilan. Langkah pemerintah sudah tepat mengeluarkan kebijakan mobil murah. Sehingga aku yang kondisi ekonominya pas-pasan punya kemampuan memiliki mobil walaupun dengan cara cicilan. 

Nah...semua alasan dan informasi bagaimana caranya bisa memiliki mobil sudah aku dapatkan. Termasuk juga mengenai syarat dan ketentuannya. Sekarang tinggal cerita lagi dan laporan kepada suami tercinta untuk minta ACC darinya.

Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Mobil Impianku