Pertahanan kuat sebuah bisnis terletak pada manajemen keuangannya. Jika kita ingin bergelut dibidang bisnis, sebaiknya memperhatikan penge...
Pertahanan kuat sebuah bisnis terletak pada manajemen keuangannya. Jika kita ingin bergelut dibidang bisnis, sebaiknya memperhatikan pengelolaan manajemen keuangan. Apakah itu bisnis kuliner, bisnis travel, bisnis properti, bisnis konveksi, bisnis percetakan beragam jenis bisnis lainnya, tetap harus memperhatikan manajemen keuangan.
Ngomongin masalah bisnis nih, salah satu bisnis yang sedang marak saat ini adalah cetak kaos. Agar bisnis tetap eksis, masalah manajemen keuangan bisa diterapkan pada perusahaan cetak kaos yang mungkin sedang Anda rencanakan.
Lantas bagaimana cara tepat untuk memanajemen keuangan pada bisnis cetak kaos? Untuk mengelola keuangan perusahaan memang bisa dianggap susah-susah gampang. Jika tidak teliti, penyajian pelaporan keuangannya pun tidak akan baik. Nah agar Anda bisa lebih jelas memahami bagaimana cara memanajemen keuangan pada bisnis cetak kaos, bisa menyimak hal-hal sebagai berikut:
1. Buatlah Penyajian Data yang Baik
Penyajian data yang baik bisa dimulai dengan membuat sistem khusus agar data-data pembelian dan penjualan bisa diinput kedalam sistem tersebut. Selanjutnya dari data-data tersebut bisa diolah menjadi laporan keuangan yang lebih mudah untuk dipahami. Mulai dari laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan dan laporan tahunan.
Namun perlu diketahui, bahwasannya untuk mempunyai sistem administrasi, pemilik usaha harus rela mengeluarkan budget tersendiri. Bisa menggunakan jasa programmer untuk membantu pembuatan laporan keuangan yang dibutuhkan.
2. Hindari Manipulasi Data
Saat kita baru merintis dan baru memulai usaha, pastinya sebagian besar pekerjaan masih dilakukan sendiri oleh pemilik usaha. Hal ini wajar saja karena ini merupakan awal dari proses yang panjang dalam berbisnis.
Namun jika usaha cetak kaos sudah mulai bergairah dan ramai, disarankan untuk merekrut karyawan yang mumpuni dibidang pengelolaan keuangan agar bisa bertambah baik hasilnya. Karena jika semua pekerjaan masih dikerjakan sendiri oleh pemilik usaha, akan menjadi kurang efektif dan tidak maksimal.
Dengan merekrut karyawan maka kinerja perusahaan akan lebih terfokus. Hasilnya pun akan lebih baik daripada pekerjaan dikerjakan sendiri oleh pemilik usaha. Peluang munculnya resiko kesalahan pun dapat diminimalisir.
Setelah memiliki karyawan untuk mengelola laporan keuangan, selanjutnya harus rajin mengawasi dan melakukan pengecekan secara berkala. Bidang keuangan ini sangat riskan dengan manipulasi data. Jangan sampai terlalu banyak memberi ruang kebebasan kepada karyawan agar terhindar dari hal-hal yang tidak diharapkan.
3. Jangan Campur-adukkan Keuangan Perusahaan dengan Keuangan Rumah Tangga
Untuk urusan keuangan janganlah dianggap remeh. Hal sepele seperti mencampur-adukkan keuangan perusahaan dengan keuangan rumah tangga bisa berdampak buruk. Keuangan yang bercampur-campur akan semakin sulit dikontrol karena pengeluaran pun akan semakin besar.
4. Kurangi Pengeluaran yang Dianggap Kurang Diperlukan
Setiap pengusaha agar bisa mempertahankan usahanya pasti membatasi semua pengeluaran yang dianggap kurang dibutuhkan. Membatasi pengeluaran bukan berarti pelit, tetapi hal ini memang sudah sewajarnya dilakukan.
Dengan adanya laporan keuangan yang baik, pastinya akan memudahkan untuk mengetahui berapa besar pemasukan dan juga pengeluaran setiap bulannya. Berdasarkan data tersebut maka pemilik usaha bisa mengambil kesimpulan sehingga bisa membatasi pengeluaran yang tidak perlu dibutuhkan. Jangan sampai terjadi masalah keuangan pada usaha kita seperti bunyi pepatah besar pasak daripada tiang.
Dengan memperhatikan manajemen keuangan, maka pemilik usaha akan mampu mempertahankan eksistensi usaha yang dijalankan. Bahkan bisa mengembangkannya sampai menjadi perusahaan besar. Nah bagi yang sedang merintis usaha tetap semangat dan terus berjuang ya!
Mengurangi keuangan yang tidak diperlukan itu memang penting ya kak
BalasHapusBetul sekali Mba, agar dananya betul2 bisa dikelola dengan baik..
HapusWah bener juga tuh. Terkadang suka bingung kok kalau uang dari perusahaan dan uang pribadi dicampur
BalasHapusKalau uang pribadi dengan uang perusahaan dicampur2 nanti kita tidak bisa mengetahui berapa keuntungan2 dan omset perusahaan dengan jelas..
HapusBisa dicontoh nih caranya. Terima kasih tipsnya muehehe
BalasHapusMakasih atas atensinya ya Mba..
HapusTernyata mengatur keuangan itu memang penting yah. Bisa dicoba nih tipsnya
BalasHapusPenting banget Mba.. Btw, mksh atensinya ya..
HapusPenyajian data yang baik memang sangat diperlukan ya
BalasHapusPenyajian data yang baik dapat membantu pembuatan laporan. .
Hapusbetul banget mba Rita, kalo bisnis keuangannya jangan dicampur adukkan dengan rumah tangga..
BalasHapusEmang bahaya banget ya kak kalo keuangan perusahaan sama rumah tangga kecampur, bisa berantakan semua nnti laporan keuangannya.. huhu
BalasHapusYups, bisa berantakan deh laporan kalo keuangan perusahaan dicampur2..
HapusPoin nomor 3 paling rawan ya, mbak. Apalagi kalau banyak godaan untuk beli ini itu, niat pinjam bisa sampai lupa balikin. Hahaha
BalasHapusMerekrut karyawan apalagi yang bertanggung jawab di bagian keuangan gak mudah ya mbak, harus memilih yang amanah. Nah pemilik juga harus melakukan audit untuk memastian tidak ada manipulasi data.
BalasHapusMasih banyak pebisnis pemula yang mencampurkan uang bisnis dan uang rumah tangga, ini jadi masalah banget ya mbak.
Mbak Rita apa kabar? lama gak ketemu di dunia online ya kita ::)
Bener banget, mba. Sekelas ibu rumah tangga aja harus paham cara manage keuangan. Apalagi untuk usaha.
BalasHapusTetanggaku ada yg usaha sablon sedari awal nikah. Usaha rumahan yg dijalankan berdua dengan istrinya di rumah. Lima tahun berjalan sekarang pelanggannya banyak berasal dari luar negeri.
BalasHapussetuju mba tidak dicampur keuangan keluarga dengan usaha karena aku juga sakit kepala kalau disatukan akhrinya dipisah jadi lebih baik :)
BalasHapusMemang kalau uang pribadi bercampur dengan uang usaha itu merepotkan sekali, Mbak. Apalagi bagi yang malas mencatat, duh bisa bahaya urusannya.
BalasHapusSusah susah gampang ya bikin laporan keuangan itu. Paling susah itu kalau udah kecampur sama pengeluaran rumah tangga ya. Haha. Makanya harus teliti dan harus rekrut orang kalau usaha nya udah mulai gede
BalasHapusMasih ingat dulu pernah diminta kerja maraton soal keuangan. Lha aku gak ada dibidang itu, dan diminta manipulasi dikit2. Akhirnya keteteran deh. Dari pribadi sebelum buka usaha kudu tau dasar keuangannya
BalasHapusKlo usaha milik keluarga gitu rentan campur2 uangnya nih mba. Bapak aku ada usaha tapi manajemen keuangannya tercampur jadi ya bgitu. Harus dibantu anak2 nantinyaaa
BalasHapusSalah satu penyaitku dulu waktu berbisnis makanan yaitu mencampuradukkan keuangan rumah tangga dan bisnis dalam satu dompet. Ujung - ujungnya jadi bingung sendiri. Emang sebaiknya dipisah saja supaya lebih jelas perhitungan laba modalnya
BalasHapusWah, ini nih yang sering jadi masalah buat aku. Terutama bagian jangan campuradukan keuangan pribadi dan bisnis. Aku masih susah. Jadinya ya gitu, sering kacau. Kudu banyak belajar. :D
BalasHapusBetul mbak, perlu dipisah antara keuangan pribadi dan bisnis biar nggak overlap penggunaannya :D
BalasHapusPoin 3 ini bener banget. Emang nggak sehat sih, kalau keuangan keluarga campur sama bisnis. Biasanya terus kebawa buat foya-foya. Ya karena rasanya duit ada terus. Nggak tahunya pas mau belanaj udah zonk aja.
BalasHapusYang paling sering itu, keuangan bisnis tercampur dengan keuangan keluarga. Padahal bahaya banget ya, bisa bikin keuangan bisnis jadi gak sehat
BalasHapusSetuju banget pengeluaran bisa diminimalisir dengan lebih ketat lagi apa yang dibutuhkan dan apa yang hanya kita kepengen aja ya..
BalasHapusJangan Campur-adukkan Keuangan Perusahaan dengan Keuangan Rumah Tangga.
BalasHapusReminder keras nih buat aku, Mak. Meski udah dipisah jadi dua dompet dan dua rekening masih suka lupa salah taruh atau salah ambil ATM hehe
Pernah sih kepikiran buat bisnis sendiri tapi ingat manajemennya enggak mudah apalagi kalau hanya bisnis sampingan. Tapi memang salah satu poin penting jangan mencampuradukkan uang udaha dan rumah tangga jika tidak ingin menuai susah dan berakibat kehancuran bisnis tersebut. Sulit juga yah...tapi jika dijalani dan ditekuni bisa berhasil kok, yang terpenting punya kemauan.
BalasHapusIya benar mba, uang pribadi dan uang usaha jangan pernah dicampur adukkan. rekening pun harus berbeda.
BalasHapusSetuju, yaaa, manajemen keuangan harus menjadi landasan, tidak mencampur antara pribadi dan bisnis
BalasHapusManajemen keuangan memang penting agar ranah bisnis dan pribadi terpisah dan dikelola dengan baik.
BalasHapusBelajar banyak dari berbagai sumber ttg menejemen keuangan. Semoga aku bisa mengambil sisi positifnya. Suatu saat berbisnis biar ga kaget
BalasHapusWah penting ya..
BalasHapusEmang harus punya rekening bisnis sendiri..
Bener banget itu Mbak yang nomor 3. Seringkali uang perusahaan malah kocar-kacir sama keuangan rumah tangga. Bukan malah berkembang, yang ada malah buat menutupi gaya hidup.
BalasHapusDengan manajemen administrasi yang rapi, catatan keluar masuk penjualan, lebih mudah mengamati lalu lintas keuangan ya mbak. Untuk usaha gula aren kami, saya membuatnya sederhana saja, dengan excel 😂
BalasHapusSetujuu,mengurangi pengeluaran memang bukan berarti pelit. Kadang ada pengeluaran yang tak perlu, itu yg dikurangi.
BalasHapusHarus banyak belajar manajemen keuangan nih agar bisa mengatur keuangan rumah tangga dengan baik, apalagi bagi yang punya usaha.
Point 3 penting banget ya mbak, saya juga bikin usaha kecil-kecilan dirumah, nggak maju2 perasaan. Mungkin karena campur aduk pengelolaan keuangannya ya. Thanks udah berbagi ilmu mbak 🙏
BalasHapusPemisahan keuangan ini memang penting banget untuk bisnis apapun ya mba.. jadi kita bisa tau usaha kita ada profit atau engga. Terima kasih tipsnya mba :)
BalasHapusbisnis itu memang paling susah itu di manajemen keuangannya. Kalau dari awal rapi biasanya lebih mudah ketika dia berkembang menjadi besar
BalasHapusmanajemen keuangan yang baik emang salah satu hal penting untuk bisnis, ya..
BalasHapusapalagi kalau modal kita pas-pasan...kalau manajemennya ga bagus bisa kacau
Manajemen keuangan seperti ini memang penting buat bisnis apapun bidang usahanya. Selain lebih rapi, laporan keuangan jadi gampang diaudit dan secara tidak langsung bisa memperlancar klo mau memgajukan pinjaman. Terimakasih infonya :)
BalasHapusbetul mba, membatasi bukan berarti pelit.
BalasHapusBahkan perusahaan kecil sekalipun kudu ngerti memenej keuangan mereka, tanpa itu tidak akan besar, walau profit segede gaban.
bahaya banget tuh kalau campur2 antara uang pribadi dan perusahaan. nanti mikirnya punya uang banyak taunya uang perusahaan
BalasHapusBetul, yang nomor 3 itu paling sering kejadian, uang perusahaan campur sama uang pribadi. Padahal ga baik ya.
BalasHapusPenting sekali memiliki bagian keuangan dalam sebuah perusahaan yaa...
BalasHapusAgar netral dan bersih.
Semoga dapat orang yang amanah.
data itu penting sama memisahkan antara uang perusahaan dan pribadi
BalasHapusThank you for all the handy tips. For sure is very important to separate your business money and your personal expenses so they won’t get mixed up
BalasHapusAku kemarin ini sempat bisnis clothing line tapi khusus anak-anak saja. Habis baca ini jadi pengen memulai kembali dengan benar-benar mencatat cash flownya.
BalasHapusDalam bisnis apapun, semua hal yang berkaitan dengan keuangan memang harus hati-hati ya..jangan sampai tercampur dengan keuangan harian. PR banget untuk yang sedang melakukan bisnis.
BalasHapusNah bener ini mba, keuangan perusahaan jangan dicampur dengan keuangan pribadi/rumah tangga. Bakalan kacau ntar pembukuannya.
BalasHapusUang usaha dan uang rumah tangga harus dipisahkan supaya lebih profesional usahanya. Lagi pula dengan ada pemisahan jadi bisa ketahuan berapa banyak modal san keuntungan yang didapatkan
BalasHapusBetul Mba, kalo dipisahkan nanti kita bakal tahu dan bisa mengaudit dgn mudah dari sisi keuangan yg mana yg bermasalah..
HapusYang aku belum bis tuh memisahkan keuangan bisnis sama buat keperluan keluarga. Suka tercampur terus jadilah gak kelihatan hasilnya.
BalasHapusIyaaaa mbak setuju, jangan smpai keuangan bisnis bercampur dengan keuangan rumah tangga. Udah deh gak bakalan terlihat keuntungan bisnisnya kalau kyk begitu :D
BalasHapusUang usaha dan pribadi tercampur? Duh, itu memamg sering kejadian mbak, akibatnya puyeng sendiri misahin mana yang uang usaha dan mana yang uang pribadi. MAkasih tipsnya, bermanfaat banget bagi aku yang usahawan newbie ini.
BalasHapusKu udah pernah ngerasain nih, keuangan perusahaan jadi satu sama keuangan keluarga, hancur lebur dan bikin bangkrut. Ini dialami keluargaku, dan satu tahunan harus melunasi hutang, sementara piutang raib begitu saja :(
BalasHapusNo. 3 yang kadang masih sangat amburadul. Seringnya susah dihindari.
BalasHapus