Ngobrolin tentang anak dan gadget rasanya tak pernah ada habisnya. Secara anak yang terlahir pada era Net Generation bersinggungan erat d...
Ngobrolin tentang anak dan gadget rasanya tak pernah ada habisnya. Secara anak yang terlahir pada era Net Generation bersinggungan erat dengan yang namanya gadget. Saya sering melihat pemandangan dimana-mana anak kecil sudah pegang gadget sebagai mainan. Kalau jaman saya kecil dulu mainnya pakai boneka atau main bareng teman sebaya. Ada kontradiksi disini, dimana satu sisi anak mesti dikenalkan dengan teknologi sejak dini. Pada sisi lain gadget membawa dampak kurang baik bagi si anak. Misal, si anak cenderung asyik sendiri dengan gadgetnya dan kurang bersosialisasi. Dari segi kesehatan dan perkembangan mental juga kurang baik.
Untuk menjawab persoalan di atas maka Bloggercrony Community bekerjasama dengan Sisternet mengadakan Kelas Literasi Digital. Topik yang diangkat dalam diskusi kelas ini adalah "Kapan Anak Boleh Punya Gadget Sendiri?" Acara ini disupport juga oleh P.T. XL.Axiata Tbk (XL Axiata).
Pada hari yang ditentukan sudah hadir para Sisters yang tampak antusias mengikuti materi-materi yang disampaikan oleh narasumber. Mba Wardah Fadjri founder Bloggercrony Community membuka acara sekaligus bertindak sebagai moderator. Beliau mempersilakan Bapak Ferdinan Oktavian selaku Head of Sales XL Axiata Palembang membuka acara. Menurut beliau Pak Ferdinan, peran orangtua sangat penting untuk mengontrol jangan sampai si anak kecanduan gadget. Orangtua harus mengontrol gadget milik anak dengan membatasi akses internetnya. Boleh main gadget tetapi kontennya sudah didonlot terlebih dahulu. Sehingga ruang gerak si anak terbatas untuk bisa mengakses konten-konten dari luar.
Sesi berikutnya diisi oleh Mba Astri Mertiana dari Sisternet. Lebih lanjut beliau mengenalkan bahwa platform Sisternet ini merupakan Partnetship Management XL yang berbentuk platform digital. Jadi semua Sisters dan orangtua bisa mengakses informasi penting seputar parenting.
Pada sesi ketiga diisi materi oleh Mba Tsurayya Syarif Zain, SPd.I, SPsi, MA. Beliau ini adalah seorang dosen serta praktisi pendidikan dan parenting. Beliau mengulas lebih dalam tentang topik ini "Kapan Anak Boleh Punya Gadget Sendiri." Para Sisters yang hadir tampak antusias mengikuti materi yang disampaikan oleh Mba Tsurayya.
Anak yang terlahir pada era Net Generation memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Cenderung praktis/speed
2. Love of Freedom
3. Ambisius
4. Suka hal detail
5. Berinteraksi dengan sosial media
6. Percaya diri tinggi
7. Recognition.
Bukannya tidak boleh memberikan gadget kepada anak. Menurut Mba Tsurayya boleh-boleh saja, dengan catatan si orangtuanya harus:
1. Selalu mengupgrade diri
2. Menjadi sosok leader bagi anak
3. Selalu mawas diri
4. Sebagai role model
5. Parenting yang efektif membangun mentalitas dan karakter.
Orangtua harus bersinergi dengan si anak dan membangun komunikasi yang aktif, sehingga dampak buruk gadget pada anak bisa dihindari.
Dari kegiatan ngobrol bareng di kelas literasi digital ini disimpulkan bahwa sebetulnya tidak ada batasan umur berapa si anak boleh punya gagdet. Hanya saya para orangtua tetap harus cermat dan memikirkan dampak buruknya gadget pada anak. Apakah si anak sudah cukup bertanggung-jawab menggunakan gadget dengan bijak? Nah hanya orangtualah yang bisa mengawasi si anak dengan gadgetnya.
Saya yang hadir langsung mengikuti acara diskusi di kelas literasi digital ini mendapat banyak masukan yang positif. Terimakasih Bloogercrony Community... Terimakasih Sisternet dan XL Axiata .. Semoga bisa mengadakan lagi acara serupa dengan topik yang tak kalah seru untuk didiskusikan bersama.
Sesi berikutnya diisi oleh Mba Astri Mertiana dari Sisternet. Lebih lanjut beliau mengenalkan bahwa platform Sisternet ini merupakan Partnetship Management XL yang berbentuk platform digital. Jadi semua Sisters dan orangtua bisa mengakses informasi penting seputar parenting.
Pada sesi ketiga diisi materi oleh Mba Tsurayya Syarif Zain, SPd.I, SPsi, MA. Beliau ini adalah seorang dosen serta praktisi pendidikan dan parenting. Beliau mengulas lebih dalam tentang topik ini "Kapan Anak Boleh Punya Gadget Sendiri." Para Sisters yang hadir tampak antusias mengikuti materi yang disampaikan oleh Mba Tsurayya.
Anak yang terlahir pada era Net Generation memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Cenderung praktis/speed
2. Love of Freedom
3. Ambisius
4. Suka hal detail
5. Berinteraksi dengan sosial media
6. Percaya diri tinggi
7. Recognition.
Bukannya tidak boleh memberikan gadget kepada anak. Menurut Mba Tsurayya boleh-boleh saja, dengan catatan si orangtuanya harus:
1. Selalu mengupgrade diri
2. Menjadi sosok leader bagi anak
3. Selalu mawas diri
4. Sebagai role model
5. Parenting yang efektif membangun mentalitas dan karakter.
Orangtua harus bersinergi dengan si anak dan membangun komunikasi yang aktif, sehingga dampak buruk gadget pada anak bisa dihindari.
Dari kegiatan ngobrol bareng di kelas literasi digital ini disimpulkan bahwa sebetulnya tidak ada batasan umur berapa si anak boleh punya gagdet. Hanya saya para orangtua tetap harus cermat dan memikirkan dampak buruknya gadget pada anak. Apakah si anak sudah cukup bertanggung-jawab menggunakan gadget dengan bijak? Nah hanya orangtualah yang bisa mengawasi si anak dengan gadgetnya.
Saya yang hadir langsung mengikuti acara diskusi di kelas literasi digital ini mendapat banyak masukan yang positif. Terimakasih Bloogercrony Community... Terimakasih Sisternet dan XL Axiata .. Semoga bisa mengadakan lagi acara serupa dengan topik yang tak kalah seru untuk didiskusikan bersama.
Foto bareng peserta Kelas Literasi Digital |
Anak-anak jaman sekarang gak ngerasain seru nya main ye-ye, main petak umpet rame-rame, serunya main bola kasti sampe nangis karena kepala kena bola, hahaa..
BalasHapusAnak sekarang masih kecil aja udah pegang gadget sendiri ya bun, kadang khawatir jg sama anak saya sendiri, makanya saya sebagai orang tua kudu mendampingi dan mengawasi anak saat dia bermain gadget, supaya meminimalisir dampak negatif untuk anak. Makasih ya bunda....