"Bunda.... Aku mau tanya, aku ini anak siapa?" tanya Rafi suatu hari dengan mimik polos. Saya terdiam sejenak. Tert...
"Bunda.... Aku mau tanya, aku ini anak siapa?" tanya Rafi suatu hari dengan mimik polos.
Saya terdiam sejenak. Tertegun. Tak menyangka pertanyaan itu keluar dari bibir mungil Rafi yang saat itu berusia 3 tahun.
"Rafi sayang..., Rafi itu anak mama dan papa. Yang melahirkan Rafi itu mama. Tetapi bunda saya ayah juga sayang sama Rafi," aku berusaha menjelaskannya. "Boleh kan bunda sama ayah sayang sama Rafi?" Entah mengerti atau tidak, yang jelas nampaknya Rafi bisa menerima penjelasan saya.
Seperti yang pernah saya ceritakan pada tulisan sebelumnya di blog ini bahwa Rafi, ponakan saya, begitu lengket pada saya dan suami. Sejak kecil dia sudah sering menginap di rumah kami. Hingga usianya 8 tahun dia masih sering menginap bareng kami. Tentunya kehadiran Rafi di rumah menjadi obat pelipur lara. Maklumlah, karena dari pernikahan saya dan suami belum juga hadir buah hati.
Saya selalu menyebutnya "Rafi kesayangan Bunda"
Saya dan suami juga sangat menyayangi Rafi. Bahkan sudah seperti anak kandung. Kalau dia menginap di rumah mama papanya, seperti ada yang hilang dalam hidup kami. Nelangsa. Sepertinya Rafi juga demikian. Dia punya cara sendiri untuk menyenangkan hati mama papa maupun bunda dan ayahnya.
Pernah suatu hari, papanya yang saat itu bertugas di luar kota pulang dan menjemput Rafi yang tengah berada di rumah saya. "Pulang yuk, papa belikan susu kotak kesukaan Rafi," bujuk papanya. Namun Rafi ogah pulang. Begitulah, hingga sekarang Rafi lebih sering berada di rumah kami dan betah.
Sebagai bundanya, saya juga memberikan perhatian pada Rafi hingga hal-hal yang terkecil sekalipun. Mulai dari mengajarinya bikin PR, mengajarinya shalat, hingga memperhatikan segala kebutuhannya. Saya jadi hapal kalau ada yang tidak beres terjadi pada Rafi.
"Kenapa kamu sayang? Koq gak ceria sih kesayangan bunda hari ini?" tanya saya ketika pulang kantor dan mendapati dirinya tengah uring-uringan di tempat tidur.
Rafi tak menjawab pertanyaan bahkan menarik gulingnya hingga menutupi wajahnya. Saya sisihkan gulingnya dan meletakkan tangan di dahinya. Ternyata dahinya agak panas.
"Hmm..pantesan uring-uringan, badannya panas nih. Hayoo... tadi jajan apa di sekolah? Jajan es hoya atau gorengan?" Saya sudah hapal betul kebiasaan Rafi, kalau jajan sembarangan pasti sakit. Padahal dari rumah dia sudah bawa bekal makanan nasi.
Kalau sudah terjadi seperti ini saya tidak panik untuk buru-buru mengajaknya ke dokter. Di rumah saya selalu tersedia Tempra Syrup obat penurun panas. Mamanya Rafi memang selalu mengingatkan saya untuk menyediakan Tempra Syrup sebagai antisipasi ketika terjadi meriang dan panas badan pada anak.
"Mba, kasih aja Tempra Syrup kalau badan Rafi panas, kalau tiga hari belum ada perubahan baru bawa ke dokter," seru mamanya Rafi mengingatkan saya. "Rani dan Kiky selalu saya kasih obat itu kalau badann mereka panas. Alhamdulillah cocok buat anak-anak," pungkasnya suatu hari.
Dan sore itu saya pun memberikan Tempra Syrup pada Rafi. "Yuk diminum dulu obatnya ya sayang," bujuk saya seraya menyodorkan sesendok Tempra Syrup ke mulut Rafi. Untungnya Rafi anak yang tidak susah kalau disuruh minum obat. Dia termasuk anak penurut. Saya pernah mendapat cerita dari teman saya di kantor katanya anaknya susah sekali minum obat.Mesti dibujuk-bujuk bahkan dimarahin agak keras kalau terus menolak minum obat.
Tempra Syrup, obat penurun panas pada anak
Kenapa harus ada Tempra Syrup?
Tempra Syrup adalah obat penururun panas yang baik doberikan pada anak ketika sakit. Tersedia dalam bentuk syrup sehingga memudahkan saat diberikan pada anak yang sakit. Disamping itu berkhasiat untuk meredakan rasa nyeri. Cukup tuangkan pada gelas takar sesuai dosis yang terdapat dalam kemasan. Pastinya anak-anak suka dengan obat ini karena Tempra Syrup memiliki rasa anggur yang disukai oleh anak-anak.
Komposisi yang terkandung dalam Tempra Syrup ini adalah setiap 5 ml mengandung 160 mg paracetamol. Kandungan paracetamol ini sebagai antipiretika pada pusat pengaturan suhu di otak dan analgetika dengan meningkatkan ambang rasa sakit.
Untuk pemberian pada buah hati yang sakit, dosisnya bisa disesuaikan dengan tingkat usia anak.
Komposisi yang terkandung dalam Tempra Syrup ini adalah setiap 5 ml mengandung 160 mg paracetamol. Kandungan paracetamol ini sebagai antipiretika pada pusat pengaturan suhu di otak dan analgetika dengan meningkatkan ambang rasa sakit.
Untuk pemberian pada buah hati yang sakit, dosisnya bisa disesuaikan dengan tingkat usia anak.
- umur dibawah 2 tahun agar disesuaikan dengan petunjuk dokter atau gunakan Tempra Drops
- umur 2-3 tahun diberikan dosis 5 ml
- umur 4-5 tahun diberikan dosis 7,5 ml
- umur 6-8 tahun diberikan dosis 10 ml atau gunakan Tempra Forte
Karena usia Rafi 8 tahun saya memberikan dosis 10 ml sesuai takarannya. Biasanya sebelum minum obat ini Rafi saya suruh untuk makan dulu. Pas badan meriang biasanya dia ogah makan, saya membujuknya paling tidak makanroti agar perutnya berisi. Minum obat ketika perut kosong juga akan menambah masalah pada tubuh si anak yang sedang sakit.
Agar lebih hygenis dan terjamin kebersihannya simpanlah Tempra Syrup pada tempat yang sejuk. Kalau saya sih selalu meletakkannya di rak obat yang terbuka agar tidak lembab.
Tempra emang sahabat buat Ibu dalam menjaga buah hatinya ya
BalasHapusBetul Mba.. Ada Tempra bikon hati Bunda adem..
HapusKemasannya itu unik ya, Mbak. Makanya aku percaya sama Tempra dan menyediakannya di rumah.
BalasHapusMksh atensinya ya Mba..
HapusAnak kecil, meski sudah dijaga dengan baik, termasuk makannya, kadang mudah demam. Itulah sebabnya jaga-jaga Tempra ini penting sekali ya, Mbak.
BalasHapusIya betul Pak.. Utk antisipasi siapkan obat demam di rumah biar gak panik..
Hapuspasti cemas pas anak sakit, untung ada tempra di rumah ya mbak Rita.
BalasHapusYupss.. Memang selalu sedia di rumah.. Kalo Rafi badannya panas kakeknya yang panik duluan minta cepat2 dikasih Tempra..
HapusMenjaga buah hati itu keharusan, sehat-sehat terus ya dek Rafi.
BalasHapusMakasih atensi dan doanya ya Mba..
HapusSelalu sedia Tempra di rumah, pabila sewaktu2 anak sakit.
BalasHapusIya gak panik kalo selalu sedia obatnya..
Hapussedia Tempra di rumah memang penting ya mba, semoga Rafi sehat selalu.
BalasHapusMakasih atensinya ya Mba..
HapusSemoga rafi sehat terus y bun. Aku d rmh jg slalu sedia tempra utk anakku. Mampir blogku yuk 😃
BalasHapusWah selalu sedia Tempra juga ya?
HapusBeruntung Ragi, ada Bunda Rita yang senantiasa memperhatikan Rafi, ya. Semoga semakin sehat.
BalasHapusAminn.. Mksh bunda Mugniar atensinya..
HapusSemoga sehat selalu bunda dan keluarga :) aamiin
BalasHapusAMIN.. MAKASIH DOANYA YA mBA..
HapusSaya juga selalu sedia tempra di rumah, semoga selalu sehat ya, Nak :)
BalasHapusWah.. Sudah sedia Tempra juga ya Mba..
Hapuskak rafi anak mama sama papa,
BalasHapusjadi baper nih mba, mikir juga ntar kalo tiba-tiba anak tanya anak siapa
Sekarang Rafi sudah paham Mba bahwa saya ini budenya.. Lebih baik dia dari awal paham daripada nanti dia jadi baper..
HapusRafi pintar banget ya pertanyaan nya ^^ rapi mba Rita hebat ya sayang banget sama Rafi, semoga Rafi kesayangan bunda Rita sehat selalu ya sayang ~
BalasHapusMakasih ataas atensinya ya Mba..
Hapus